Sabtu, 19 Juni 2010 11:19
PALEMBANG, Ampera-Online : Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Pemboikotan Rezim Munafiq (KPRM) IAIN Raden Fatah Palembang yang terdiri dari PMII Komisariat IAIN Raden Fatah Palembang, HMI Korkom IAIN Raden Fatah, LDK (Lingkar Demokrasi Kampus) dan FMPK mendatangi kantor rektorat IAIN Raden Fatah Palembang, (19/6).
Meraka melakukan long march keliling kampus berorasi dan membagikan selebaran, aksi yang dimulai pukul 09.35 ini berjalan cukup alot. Massa yang menuntut ketidak siapan KPRM dalam menyelenggarakan pemilu raya ini, menilai adanya indikasi kecurangan demi kepentingan satu golongan.
"Mengapa KPRM dibentuk terlebih dahulu, mengapa kongres mahasiswa setelah dibentuknya KPRM, bagaimana dengan hasil kongres yang telah disepakati namun baru akan diberlakukan Januari 2011, ada apa dengan semua ini kawan-kawan” tegas Adi Putra (20) dalam orasi nya.
Massa yang dua kali merangsek masuk untuk menyegel kantor KPRM dihalau oleh pihak rektorat dan ahirnya berdialog dengan pihak rektorat. Selain itu massa aksi telah menemukan kejanggalan dalam penetapan jumlah suara pendukung tiap-tiap fakultas.
“Jadi KPRM hingga saaat ini belum mendapatkan data yang valid mengenai jumlah DPT yang ada dikampus ini”, lanjutnya.
Menyikapi hal ini Azwar Arifin (23) ketua KPRM saat di temui oleh Ampera-Online menjelaskan "Kami akui hingga saat ini DPT yang kami dapat baru empat fakultas, ini karena susahnya birokrasi kampus. Berdasarkan hasil rapat KPRM mereka memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran hingga tanggal 23 Juni 2010".
"Kami akui memang ada kekeliruan dalam masalah ini, tapi tolong saya mohon pengertianya" ujar Drs. H. Romli, SA. MA (58) Pembantu Rektor III. Akhirnya PR III meminta massa aksi untuk melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu karena sudah masuk waktu dzuhur.
Massa yang geram meninggalkan kantor rektorat, lalu menyisir semua spanduk dan atribut KPRM di sekitaran kampus dan membakarnya didepan gerbang gedung rektorat. Setelah melaksanakan sholat dzuhur massa aksi kembali mendatangi rektorat dan melakukan orasi. dalam dialog yang kedua ini PR III menawarkan : 1. Untuk saat ini KPRM dibekukan 2. PR III akan melakukan Rapat Pimpinan yang nantinya akan dihadiri oleh rektor dan seluruh pembantu dekan III pada hari Senin 21 Juni 2010 guna membahas masalah Ormawa dan KPRM.
Akhirnya mahasiswa menyepakati tawaran itu dan meminta PR III memberikan garansi atas tawaran itu. "Saya yang akan mengaaransi itu semua" tegas PR III IAIN Raden Fatah Palembang. Akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan tertib sembari mengultimatum jika tidak sesuai dengan tuntutan, mereka akan kembali dengan massa yang lebih besar. [R1Q]
"Mengapa KPRM dibentuk terlebih dahulu, mengapa kongres mahasiswa setelah dibentuknya KPRM, bagaimana dengan hasil kongres yang telah disepakati namun baru akan diberlakukan Januari 2011, ada apa dengan semua ini kawan-kawan” tegas Adi Putra (20) dalam orasi nya.
Massa yang dua kali merangsek masuk untuk menyegel kantor KPRM dihalau oleh pihak rektorat dan ahirnya berdialog dengan pihak rektorat. Selain itu massa aksi telah menemukan kejanggalan dalam penetapan jumlah suara pendukung tiap-tiap fakultas.
“Jadi KPRM hingga saaat ini belum mendapatkan data yang valid mengenai jumlah DPT yang ada dikampus ini”, lanjutnya.
Menyikapi hal ini Azwar Arifin (23) ketua KPRM saat di temui oleh Ampera-Online menjelaskan "Kami akui hingga saat ini DPT yang kami dapat baru empat fakultas, ini karena susahnya birokrasi kampus. Berdasarkan hasil rapat KPRM mereka memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran hingga tanggal 23 Juni 2010".
"Kami akui memang ada kekeliruan dalam masalah ini, tapi tolong saya mohon pengertianya" ujar Drs. H. Romli, SA. MA (58) Pembantu Rektor III. Akhirnya PR III meminta massa aksi untuk melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu karena sudah masuk waktu dzuhur.
Massa yang geram meninggalkan kantor rektorat, lalu menyisir semua spanduk dan atribut KPRM di sekitaran kampus dan membakarnya didepan gerbang gedung rektorat. Setelah melaksanakan sholat dzuhur massa aksi kembali mendatangi rektorat dan melakukan orasi. dalam dialog yang kedua ini PR III menawarkan : 1. Untuk saat ini KPRM dibekukan 2. PR III akan melakukan Rapat Pimpinan yang nantinya akan dihadiri oleh rektor dan seluruh pembantu dekan III pada hari Senin 21 Juni 2010 guna membahas masalah Ormawa dan KPRM.
Akhirnya mahasiswa menyepakati tawaran itu dan meminta PR III memberikan garansi atas tawaran itu. "Saya yang akan mengaaransi itu semua" tegas PR III IAIN Raden Fatah Palembang. Akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan tertib sembari mengultimatum jika tidak sesuai dengan tuntutan, mereka akan kembali dengan massa yang lebih besar. [R1Q]
Story by DPM IAIN RF Palembang
Tags: Informasi Kampus IAIN